Butir Konsep Dasar Pergerakan Pramuka
Konsep Dasar Kepramukaan terbagi dalam butir, yakni:
Kehormatan Setiap anggota Pramuka wajib menghargai Tuhan Yang Maha Esa, setiap orang, dan lingkungan hidup.
Kemandirian Setiap anggota Pramuka diharap dapat berdikari saat lakukan pekerjaan dan tanggung jawabannya.
Keberanian Setiap anggota Pramuka diharap memiliki keberanian dan semangat tidak mudah menyerah saat hadapi rintangan dan halangan.
Kepanduan Setiap anggota Pramuka diharap bisa pahami dan menerapkan mekanisme kepanduan dalam setiap faktor hidupnya.
Kerja sama Setiap anggota Pramuka diharap sanggup kerja sama dan bekerjasama dengan sama-sama anggota saat capai tujuan bersama-sama.
Keterdisiplinan Setiap anggota Pramuka diharap memiliki disiplin diri yang bagus dan patuh pada ketentuan yang berjalan.
Kreasi Setiap anggota Pramuka diharap sanggup meningkatkan kreasi dan inovasi saat jalankan aktivitas.
Perhatian Setiap anggota Pramuka diharap memiliki rasa empati dan perduli pada sesama serta sekitar lingkungan.
Pergerakan Pramuka ialah organisasi pendidikan non-formal
Sistem Pergerakan Pramuka
Sistem Kepramukaan ialah sesuatu pendekatan pendidikan yang interaktif dan progresif yang sudah dilakukan lewat cara-cara, yakni:
Pengamalan Code Kehormatan Pramuka, yang mencakup janji dan beberapa dasar kepramukaan sebagai pegangan dalam perlakuan dan sikap seorang pramuka.
Belajar sekalian lakukan, yakni dengan mengaplikasikan apa yang sudah didalami di kehidupan setiap hari. Dalam pramuka, setiap anggota diharap untuk aktif dan terturut pada aktivitas yang dilakukan.
Aktivitas bergerombol, kerja sama, dan bersaing. Dalam pramuka, setiap anggota dibagi ke beberapa kelompok fisheries-refugia-indonesia.org kecil yang sama-sama kerja sama saat hadapi rintangan dan berkompetisi dengan sehat dalam berbagai aktivitas. Aktivitas yang menantang dan menarik, yakni aktivitas yang disamakan bakat dan minat masing-masing anggota, hingga mereka merasakan ditantang untuk meningkatkan kekuatan dan kekuatan diri.
Aktivitas di alam terbuka, yakni aktivitas yang sudah dilakukan di luar ruang seperti kemping, hiking, dan lain-lain, hingga anggota dapat belajar mengenai kehidupan di alam bebas dan meningkatkan ketrampilan bertahan hidup. Kedatangan orang dewasa yang memberikan tuntunan, dorongan, dan support. Dalam pergerakan pramuka, ada pembimbing yang bertanggungjawab memberikan tuntunan ke anggota supaya bisa berkembang secara baik.
Penghargaan berbentuk pertanda kemahiran, yakni bentuk animo pada prestasi dan kekuatan yang sudah diraih oleh anggota pramuka. Pertanda kemahiran ini bisa jadi motivasi untuk anggota untuk selalu meningkatkan diri.
Unit terpisahkan di antara putra dan putri, yakni organisasi kepanduan terpisahkan di antara anggota putra dan putri, namun masih tetap memiliki tujuan dan konsep dasar yang masih sama.
Keanggotaan Pergerakan Pramuka
Pergerakan Pramuka memiliki dua tipe anggota, yakni Anggota Muda dan Anggota Dewasa. Anggota Muda terbagi dalam Peserta Didik yang digolongkan berdasar umur, yaitu
Kelompok Waspada untuk umur 7 sampai sepuluh tahun
Kelompok Pembina untuk umur 11 sampai 15 tahun
Kelompok Penegak untuk umur 16 sampai 20 tahun
Kelompok Pandega untuk umur 21 sampai 25 tahun.
Dalam pada itu, Anggota Dewasa terbagi dalam beberapa macam, yakni
Tenaga Pengajar
Pembimbing Pramuka
Pelatih Pembimbing
Pembantu Pembimbing
Pamong Saka, Pelatih Saka
Fungsionaris
Ketua dan Unggulan Kwartir (Ranting sampai Nasional)
Staff Kwartir (Ranting sampai Nasional)
Majelis Pembina (Gugusan Depan sampai Nasional)
Pimpinan Saka (Cabang sampai Nasional)
Anggota Gugusan Dharma Pergerakan Pramuka.
8 Karakter Pergerakan Pramuka
Delapan Karakter Pergerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan diterangkan dengan umum pada Bab III Pasal 6 Bujet Dasar Pergerakan Pramuka, dan diperinci pada Bab III Pasal 9 Bujet Rumah Tangga.
Memiliki sifat terbuka Memiliki sifat terbuka, yang bermakna bisa dibangun di semua daerah Indonesia dan di ikuti oleh semua masyarakat negara Indonesia tanpa membandingkan suku, ras, kelompok, dan agama.
Memiliki sifat universal Memiliki sifat universal, yang bermakna tidak lepas dari idealisme nasional, konsep dasar, dan sistem kepramukaan sedunia dan membangun pertemanan, persaudaraan, dan perdamaian dunia
Memiliki sifat berdikari Memiliki sifat berdikari, yang bermakna penyelenggaraan organisasi dilaksanakan dengan otonom dan bertanggungjawab.
Memiliki sifat suka-rela Memiliki sifat suka-rela, yang bermakna ketersediaan anggota Pergerakan Pramuka untuk secara sukai dan ikhlas mematuhi ketetapan dan ketentuan di lingkungan Pergerakan Pramuka.