Masyarakat Batak yang tinggal di sekitar Danau Toba memiliki budaya yang kaya dan unik, dari adat istiadat, tarian tradisional, hingga seni kerajinan tangan yang menarik untuk dijelajahi dan dipelajari.
Sipiso-piso Waterfall, dengan ketinggian sekitar 120 meter, adalah bet 100 keajaiban alam yang memukau dan menjadi pesona tersendiri di sebelah utara Danau Toba. Lokasinya berada di sebelah utara Danbau Toba. Bisa dijangkau melalui perjalanan pendakian.
Di sekitar Danau Toba, Anda dapat menemukan beberapa sumber air panas alami, salah satunya Panatapan Hot Springs yang akan memanjakan tubuh dan pikiran Anda.
Danau Toba adalah destinasi wisata yang luar biasa yang memadukan keindahan alam dengan warisan budaya yang kaya. Menjelajahi keajaiban alam dan mengenal budaya Batak adalah pengalaman yang tak terlupakan di Indonesia.
Berbeda dengan negara lain yang umumnya berwujud satu pulau besar, Indonesia terdiri dari 18,307 pulau dengan berbagai ukuran. Mulai dari pulau dengan ukuran besar hingga ukuran kecil, setiap pulau memiliki keindahan tropis yang serba eksotis.
Mulai dari pantai, pegunungan, hingga kota modern, tentunya dapat menjadi daftar wisata yang panjang untuk dikunjungi dan menambah stok destinasi favoritmu. Persiapkan diri kamu untuk terpana dengan pesona bumi pertiwi.
Karena itu Banda Neira menjadi tempat pertama di nusantara yang dikuasai Belanda sebelum ke Batavia. Bahkan Banda Neira juga sempat menjadi wilayah yang diperebutkan Inggris, Belanda, hingga warga lokal untuk mempertahankan wilayah. Akibatnya pada 1609 terjadilah perang yang melibatkan warga lokal yang dibantu Inggris untuk melawan Belanda.
Sayangnya, pertikaian antara Belanda dan Inggris tidak kunjung berhenti. Hingga akhirnya terjadilah pertukaran Pulau Run di Kepulauan Banda Neira, dengan Nieuw Amsterdam (sekarang dikenal dengan Manhattan, New York) demi memonopoli pala.
Banda Neira juga pernah menjadi tempat pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir yang dilakukan oleh Belanda pada 1936. Sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Pengasingan Hatta-Sjahrir di Sukabumi pada 1 Februari 1942 untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sungguh fakta sejarah yang menarik mengiringi keindahan Banda Neira. Lantas, bagaimana dengan keindahan alamnya? Digadang-gadang destinasi wisata Banda Neira, surga di timur Indonesia sebagai kawasan yang menjanjikan.
Siapa yang tidak mengenal Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama Indonesia dan tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, siapa pula yang tidak tau sosok Sutan Syahrir Perdana Menteri pertama Indonesia pada era proklamasi. Ternyata mereka pernah diasingkan ke Banda Neira oleh kolonial Belanda pada tahun 1936. Rumah pengasingan yang Bung Hatta tempati merupakan rumah milik tuan tanah Belanda yang disewa untuk dijadikan tempat tinggal.
Mulai dari kopi, minyak bumi, emas hingga nikel, Indonesia memang salah satu rajanya sumber daya alam di dunia. Kekayaan alam ini menjadi aset penting bagi perdagangan ekspor impor secara global.
Kemudian ada Rumah Budaya Banda Neira yang lokasinya berada sekitar 25 meter dari pelabuhan Pelni Banda Neira. Di dalamnya tersimpan koleksi berbagai macam benda-benda peninggalan Belanda mulai dari berbagai jenis meriam hingga beberapa lukisan yang menggambarkan kondisi Banda pada saat itu.
Sederet nama besar penjual kopi di dunia turut mengolah biji kopi asli Indonesia. Dari sudut pandang sumber daya alam, dapat dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara terkaya di dunia. Untuk itu, sebagai warga negara wajib menjaga dan melindungi bumi semaksimal mungkin.
Dengan populasi 270.63 juta jiwa penduduk, kawasan Asia Tenggara adalah salah satu wilayah terpadat di dunia. Indonesia sendiri telah menjadi tuan rumah dari keanekaragaman etnis dan agama, termasuk kultur budaya yang berbeda-beda.
Uniknya, Indonesia tetap bisa menjaga perdamaian dan kesatuan secara harmonis sesuai dengan slogan Bhineka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. Hidup berdampingan penuh toleransi adalah ciri khas masyarakat Indonesia yang patut untuk diapresiasi.