Penting: Lima Makanan Ini Bisa Meningkatkan Risiko Darah Tinggi
Makanan olahan, kalengan, atau kemasan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi karena banyak mengandung natrium. Satu porsi makanan kemasan 8 ons, atau 227 gram, misalnya, mengandung sekitar 500 hingga 1.570 miligram natrium.
Seperti yang kita ketahui, natrium memiliki banyak manfaat untuk makanan, termasuk meningkatkan rasa, mengawetkan, mengentalkan, mempertahankan kelembapan, dan memanggang atau mengempukkan daging, tetapi ia digunakan untuk mempertahankan makanan lebih lama.
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, terutama jika terlalu banyak. Ini karena alkohol merangsang sistem saraf simpatis, yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.
Mengonsumsi alkohol atau minuman beralkohol secara berlebihan dapat memperburuk hipertensi yang sudah ada.
Mengonsumsi alkohol berlebihan juga dapat merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko aterosklerosis (penumpukan plak pada dinding pembuluh darah) dan hipertensi.
Makanan tinggi lemak Lemak jenuh juga meningkatkan risiko darah tinggi atau hipertensi. Makanan tinggi lemakĀ klik disini dapat memiliki efek yang beragam pada kesehatan Anda, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka panjang.
Salah satu jenis lemak yang paling umum ditemukan pada makanan hewani adalah lemak jenuh, yang dapat ditemukan dalam daging merah berlemak, lemak susu, mentega, dan keju keras.
Makanan tinggi lemak jenuhnya dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol LDL. Aterosklerosis, penumpukan plak di dinding arteri, dapat disebabkan oleh kolesterol tinggi dalam darah. Akibatnya, pembuluh darah menyempit dan aliran darah ke jantung dan otak terbatas.
Makanan cepat saji: Makanan cepat saji sering mengandung banyak kalori, lemak jenuh, garam, dan gula. Semua ini dapat meningkatkan risiko hipertensi. Sebaiknya segera membatasi jumlah makanan yang disukai oleh teman Greeners seperti pizza, burger, dan kentang goreng.
Hello Sehat melaporkan bahwa daging olahan, keju, roti, dan makanan cepat saji lainnya mengandung natrium dan lemak berbahaya ini.
Makanan cepat saji seringkali mengandung banyak kalori tetapi kurang nutrisi. Konsumsi kalori yang berlebihan tanpa nutrisi dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Daging merah dan kulit ayam: Daging merah mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan memicu perkembangan aterosklerosis, yang berdampak pada tekanan darah. Ini terutama berlaku untuk daging merah berlemak tinggi.
Hindari makanan dengan lemak jenuh tinggi, seperti kulit ayam, jika Anda memiliki hipertensi.
100 gram daging sapi mengandung 6 gram lemak jenuh, sedangkan daging babi mengandung sekitar 1,2 gram lemak jenuh. Kandungan lemak jenuh kambing tertinggi adalah 8,83 gram.
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi daging merah tidak selalu menyebabkan hipertensi secara langsung; pola makan umum, gaya hidup, dan genetik adalah faktor lain yang dapat menyebabkan korelasi antara keduanya.