TIPS MELUKIS YANG BAIK

Dalam seni  lukis, tentu tidak sembarangan, ada hal-hal yang perlu di perhatikan untuk melukis, mulai dari teknik dan estetika. Tetapi bukan berarti melukis itu susah, hanya saja akan lebih baik menutur pada teknik-teknik melukis. Teknik melukis sebenarnya terdiri dari beberapa, tidak hanya satu atau dua teknik. Hal ini juga mirip seperti permainan yang membutuhkan berbagai teknik untuk bisa menang.

Teknik-Teknik Dasar Melukis

Semua orang bisa menjadi pelukis handal, hanya saja harus pintar mengulik bagaimana teknik melukis yang baik dan benar. Dikutip dari serupa.id ,artikel slot online  akan mengulas perihal teknis dasar melukis yang benar :

1. Lining

Lining adalah atau sederhana nya adalah membuat garis panjang melalui cat dengan menggunakan kuas liner atau round yang panjang. Lining dapat menjadi hambatan pertama dalam melukis, bahkan ketika seseorang telah mahir menggambar. Membuat garis panjang pada lukisan tidak semudah yang kita bayangkan, terutama jika kita tidak tahu alat lukis apa yang seharusnya digunakan. Namun garis pada lukisan biasanya hanya untuk keperluan sketsa awal saja, Karen proses melukis itu tidak seperti menggambar dengan pensil yang melibatkan banyak garis. Namun garis biasanya tetap dibutuhkan untuk mencapai detail kecil tertentu.

2. Filling

Teknik Filling secara istilah ialah “Mengukir / Mengisi” cat pada suatu bidang dengan bantuan kuas. Jika ketika menggambar, kita melakukan suatu istilah berupa ‘Arsiran’, namun tidak dalam melukis. Dalam langkah ini, seniman mengisi objek (memoles) lukisan dengan cat yang disapukan oleh kuas.

Hasil teknik ini ditentukan oleh jenis kuas yang digunakan, antara kuas basah atau kering.

Selain itu, teknik dalam penyapuan kuas juga harus diperhatikan, karena besar-kecilnya tekanan yang diterima kertas / canvas, serta ketebalan cat pada kuas juga sangat berpengaruh.

Sapukan kuas dengan cara menyikat perlahan, bukan digosok seperti penggunaan pensil / pulpen.

3. Kuas Basah

Kuas basah menggunakan cat yang dicampur oleh pengencer untuk memaksimalkan fleksibilitas sapuan kuas. Kuas basah dapat dengan cepat menutupi banyak bagian permukaan kanvas. Manajemen sedikit dan banyaknya cat yang “diambil” (diserap) oleh kuas menjadi salah satu bagian penting yang harus member diperhatikan juga.

4. Kuas Kering

Kuas kering adalah kebalikan dari kuas basah, yaitu kuas dioleskan pada cat yang tidak menggunakan pengencer sama sekali. Kuas kering biasanya digunakan untuk detail dan finishing. Biasanya Kuas Kering mengcover lapisan teratas lukisan setelah impresi gambar yang masih buram telah terbentuk sebelumnya oleh kuas basah. Cat yang dioleskan ke kuas kering biasanya relatif sedikit, lagi-lagi jumlah cat yang dibawa oleh kuas harus menjadi perhatian. Coba oleskan kuas pada cat, lalu lap atau coretkan terlebih dahulu kuas pada palet, untuk menyingkirkan cat yang terlalu menggumpal.

5. Cross-hatching

Cross-hatching adalah teknik melukis dengan menyapukan kuas dengan melakukan gerakan yang membentuk X, lebih mirip karakter “&” tepatnya. Bukan mengejar bentuknya yang utama, tapi gerakan bebasnya yang seperti X (cross). Ide dasarnya adalah cross-hatching dapat dengan cepat membentuk impresi subjek yang kita lukiskan. Beberapa Seniman besar seperti Basuki Abdullah dapat melukis awan yang hampir realistis dengan menggunakan teknik ini saja, bukan hanya impresi. Cross-hatching adalah teknik yang digunakan menggunakan kuas basah dan harus dilatih untuk benar-benar merasakan manfaatnya.

6. Blending

Blending berarti mencampurkan dua atau lebih warna langsung diatas kanvas menggunakan kuas untuk mencapai efek gradasi, biasanya untuk keperluan shading dan highlight. Blending lebih mudah dilakukan dengan menggunakan kuas basah. Blending juga dapat dilakukan menggunakan kuas kering.

7. Smudging

Smudging adalah salah satu manajemen tepian yang dilakukan dengan menggunakan jari tangan untuk menarik dan menghapus sebagian cat yang masih basah pada tepiannya agar tercipta efek fading pada cat tersebut. Smudging adalah opsi lain untuk menciptakan efek gradasi dengan hanya satu warna diatas warna lain yang telah kering.

8. Masking/Stensil

Masking adalah teknik melukis dengan menempelkan masking tape (selotip) pada bagian yang diinginkan, agar cat tidak menyetuh dan mengisi bagian tersebut. Masking dapat digunakan untuk memperoleh tepian yang tajam, boleh dibilang teknik ini adalah kebalikan dari teknik smudging. Agar masking tidak menghasilkan bleeding (cat yang tidak sengaja tetap menembus ke tepian yang ditutupi oleh selotip) biasanya cat diaplikasikan menggunakan kuas mop atau kuas stensil yang berbentuk seperti kuas blush-on. Kuas tersebut digunakan dengan cara mencocolkan cat ke tepian selotip dengan hati-hati. Teknik stensil menggunakan prinsip yang sama dengan masking, hanya saja “cetakan” stensil lebih mendetail seperti membuat cetakan teks, dll.