Aspek Penting dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan dimulai dari program-program yang diterapkan di berbagai tingkat pendidikan, mulai dari pendidikan dasar (SD dan SMP) hingga pendidikan menengah (SMA dan SMK).
Menurut Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen GTK Kemendikbud), Supriano, terdapat empat aspek yang perlu diperhatikan dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan.
Aspek-aspek tersebut adalah kebijakan, kepemimpinan kepala sekolah, infrastruktur, dan proses pembelajaran. Menurutnya, kebijakan paling penting adalah yang bersifat nasional, termasuk kurikulum dan ujian nasional. Kriteria tersebut mencakup kebijakan distribusi dan perekrutan tenaga pengajar.
Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah juga memiliki peran penting dalam manajemen berbasis sekolah.
"DalamĀ https://www.yourbeststocks.com/ manajemen berbasis sekolah, termasuk dalam kepemimpinan kepala sekolah, transparansi keuangan, serta hubungan ekosistem yang terjalin di sekolah antara guru dan kepala sekolah, orang tua dan guru, serta dengan siswa dan komunitas pendidikan lainnya, harus berjalan dengan baik," kata Supriano di Jakarta, pada hari Rabu, 5 Agustus 2018.
Supriano menekankan bahwa kepala sekolah yang memiliki kreativitas dan inovasi yang baik, dapat menghasilkan peningkatan kualitas sekolah yang dipimpinnya. Karenanya, Kemendikbud memusatkan perhatiannya pada reformasi manajemen sekolah.
Aspek ketiga yang disorot adalah infrastruktur, yang mencakup fasilitas kelas, laboratorium, serta teknologi informasi dan komunikasi. Semua itu menurut pendapat Supriano, memiliki dampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan. Terlebih lagi, saat ini dunia telah tak terbatas. Siswa dapat belajar dari berbagai sumber, tidak hanya dari guru dan buku tetapi juga dari media sosial. Aspek keempat yang dianggap penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah proses pembelajaran.
Menurut Supriano, pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, inovatif, dan kreatif dapat meningkatkan motivasi anak-anak. Namun, proses belajar juga bergantung pada potensi, kecakapan, dan kemampuan guru.
Proses pembelajaran yang merangsang kreativitas juga membantu memenuhi empat kompetensi yang harus dimiliki generasi masa depan dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Empat kompetensi yang biasa disingkat 4C meliputi Berpikir Kritis, Kerja Sama, Komunikasi, dan Kreativitas. Supriano menegaskan bahwa keempat kompetensi tersebut harus diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah setiap hari. Menurutnya, inovasi dan kreativitas dapat menjadi keunggulan Indonesia yang didukung oleh bonus demografi, sehingga generasi bangsa dapat bersaing dengan negara-negara lain di abad ke-21. Dinyatakan bahwa dalam proses pembelajaran harus menitikberatkan pendidikan karakter.
“Oleh karena itu, keempat kompetensi ini diharapkan terbentuk dalam karakter siswa selama proses pembelajaran, terutama karena pendidikan karakter juga merupakan program pemerintah,” ungkapnya.