HAM303 Bagi seorang pebalap MotoGP, melaju dengan kecepatan tinggi merupakan tuntutan yang harus dilakukan. Persaingan ketat ketika di sirkuit menjadi salah satu ajang pertaruhan nyawa bagi para pebalap. Karena disetiap balapan, semua pembalap motogp memiliki nyawa yang dipertaruhkan.
Hal itu bisa terjadi karena pembalap MotoGP harus menancap kecepatan melebihi batas normal ketika balapan sedang berlangsung. Rata-rata kecepatan pembalap MotoGP bisa menembus angka 185 km/jam ketika melaju di lintasan.
1.Bobot motor lebih dari 100kg
Motor adalah senjata utama para pebalap MotoGP saat sedang berkompetisi. Tak hanya mesin motor, berbagai teknologi canggih lainnya juga dipasang di setiap motor para pebalap untuk mendongkrak performa dan kecepatan motor itu sendiri.
Tapi, semua teknologi canggih yang terpasang di motor tersebut membuat Judi Slot Online Terbaik motor pebalap memiliki bobot yang semakin berat. Diketahui, bobot sebuah motor MotoGP bisa mencapai 160 kg.
2.Kecepatan rata-rata 185Km/jam ketika balapan berlangsung
Jorge Lorenzo merupakan salah satu kontestan MotoGp dari Inggris yang berada dalam tim Fiat Yamaha Tech 2. Ia mengendarai Yamaha YZR-M1 ketika balapan berlangsung yang memiliki puncak kecepatan 346Km/h. Lorenzo pun membagikan sedikit cerita tentang motoGp “Motor ini memiliki 250 tenaga kuda, yang mana jauh lebih cepat dari mobil.” tutur Lorenzo.
3.Tidak memakai kopling
Motor MotoGP adalah motor yang berbasis transisi manual. Tapi kopling hanya digunakan sekali selama balapan, yaitu ketika start dimulai. Selebihnya saat balapan berlangsung pebalap tidak perlu menarik tuas kopling untuk menaikkan atau menurunkan gigi. Pebalap bisa bebas bocoran situs slot gacor malam ini melakukan hal tersebut karena motor memakai fitur quickshifter. Fitur canggih yang mempermudah pembalap motoGp.
4.Detak jantung pebalap bisa sampai 190 detak/menit.
Detak jantung pembalap saat balapan bisa mencapai 190 detak/menit, padahal rata-rata detak jantung orang normal sekitar 70 detak/menit. Valentino Rossi dikenal sebagai pembalap yang bisa mengontrol detak jatungnya bisa tetap di bawah 100 detak/menit.
Setiap pembalap motogp harus bisa mengatur detak jantungnya, hal ini dilakukan agar pembalap bisa fokus dan tetap tenang selama balapan berlangsung.
5.Pebalap MotoGP kehilangan 2 liter keringat saat balapan
Kombinasi tantangan di sirkuit dan kebutuhan fisik yang intens membuat MotoGP jadi olahraga yang sangat melelahkan dibanding yang dibayangkan banyak orang.
“Rasanya sangat sulit ketika Anda membalap di temperatur 38 derajat Celcius di Malaysia atau Jepang, karena keringat mempengaruhi kondisi stress di tubuh. Kami bisa kehilangan keringat hingga dua liter dalam durasi 45 menit” beber Valentino Rossi