Sepak Bola: Peluang, Keajaiban Ini Football

Sepak Bola: Peluang, Keajaiban Ini Football

Air mata yang mengalir usai pertandingan di Anfield dan di Amsterdam Arena lebih deras dari biasanya. Bukan hanya karena partainya menunjukkan kecanggihan formasi, kemampuan, banyaknya peluang, terjatuh atau penalti.

Ya, aspek teknis itu penting dan berpengaruh. Namun, sepak bola dan emosi yang ditawarkannya selalu melampaui statistik atau taktik.

Juergen Klopp berbicara tentang kehebatan jiwa. Dia tidak banyak bicara soal keterasingan Messi, gegenpressing, atau penguasaan bola. Dia mendorong para pemainnya untuk memanfaatkan peluang kecil sekalipun yang ditawarkan sepak bola dan memanfaatkannya sebaik mungkin.

Sebaliknya, Klopp meminta para pemainnya untuk melakukan yang terbaik dan gagal secara spektakuler. Lebih baik gagal total di akhir permainan daripada memikirkan kekalahan sebelum permainan dimulai.

Pochettino berbicara tentang impian dan aspirasi besar. Menurutnya, formasinya bisa buruk atau taktiknya bisa buruk. Namun, mereka tidak pernah menyerah dan percaya bahwa sepak bola menawarkan peluang yang paling tak terbayangkan.

Untuk tim yang moralnya sedang runtuh dan semangatnya rendah, keunggulan 3-0 (90 menit untuk Liverpool dan 45 menit untuk Spurs) adalah akhir dari semuanya. Namun, Klopp dan Pochettino membuat Liverpool dan Spurs tetap percaya meski cahaya di ujung terowongan hampir padam.

Keduanya membuktikan bahwa sebelum peluit akhir dibunyikan, sepak bola selalu menawarkan peluang.

Semifinal Liga Champions tahun ini adalah kisah kemenangan hati yang besar dan keyakinan dalam menghadapi ketidakmungkinan. Liverpool dan Spurs tidak bermain dominan dan terus-menerus mendapat ancaman dan ketidakpastian.

Perubahan nasib yang sederhana akan menjatuhkan mereka. Ingatkah Anda dengan tekel Luis Suarez dan Jordi Alba terhadap Alisson Becker saat skor agregat masih 3-1 atau dua tembakan ke gawang Hakim Ziyech dari kotak penalti saat skor masih 3-1? di Ajax?

Namun, keagungan semangat menang atas rasa takut. Mereka tidak pernah lelah berlari dan berduel. Sementara Barca https://fut7.org/ dan Ajax, meski unggul besar, tampak gugup dan patah semangat di 45 menit terakhir, Liverpool dan Spurs semakin berani mengambil risiko.

Mereka mengetuk pintu dewa sepak bola untuk memberinya keberuntungan dan kesempatan. Mereka terus menari di hadapan tontonan takdir.

Dan ohhhh, dewa sepak bola yang agung kali ini berjanji kepada hamba-hambanya yang beriman, untuk tidak pernah berhenti berusaha dan menerima segala kemungkinan takdir.

Inilah sebabnya air mata sepak bola ada dimana-mana. Air mata kebahagiaan dari Liverpool dan Spurs mengingatkan kita bahwa sepak bola selalu memberikan keajaiban bagi mereka yang percaya dan memiliki hati yang besar.