Kerang hijau, makanan lezat yang berisiko bagi kesehatan
Kerang hijauĀ https://www.cheyennefootdoctor.com/ dikenal dengan nama ilmiah Perna viridis. Hewan bivalvia lunak ini termasuk dalam kelas Bivalvia dan famili Mytilia sehingga berkerabat dengan monyet darah (Anadara granosa).
Di dunia internasional, spesies P. viridis dikenal dengan nama kerang hijau. Saat ini banyak sekali julukan yang ada di Indonesia, mulai dari Kijing (Jakarta), Kedung (Banten), hingga Bia Tamako (Maluku Utara).
Menurut berbagai sumber, kerang hijau merupakan sumber protein, vitamin B12, asam amino, lemak, serta omega-3 dan omega-6, dan sebenarnya sangat layak dikonsumsi manusia.
Bentuk dan sifat kerang hijau
Seperti namanya, kita mengenali kerang hijau dari cangkangnya yang berwarna hijau. Warna ini terlihat bercampur dengan nuansa yang lebih gelap seperti hitam kecokelatan.
Spesies P. viridis dapat mencapai panjang 6,5-8,5 cm dan diameter kurang lebih 1,5 cm. Ia juga memiliki beberapa organ penting seperti kepala (termasuk otak), ginjal, jantung, mulut, dan anus.
Saat Anda membuka cangkangnya, hal pertama yang Anda lihat adalah mantelnya. Merupakan kain khusus yang memeluk tubuh Anda dengan lembut dan memiliki kekuatan yang sangat baik meskipun terlihat tipis.
Ada dua lubang yang disebut siphon di bagian belakang jaket. Siphon atas berfungsi sebagai saluran keluar air dan siphon bawah berfungsi sebagai saluran masuk air.
Ada juga dua pasang insang yang berlapis. Terdapat banyak pembuluh darah di insang. Kakinya akan rata dan bisa direntangkan ke depan.
Habitat dan ciri-ciri kerang hijau
Spesies P. viridis ditemukan di perairan muara berlumpur, teluk, dan kawasan hutan bakau. Mereka menempel dan berkumpul di permukaan keras seperti karang, pohon, dan bambu.
Kerang hijau merupakan salah satu organisme laut yang mampu bertahan hidup pada tekanan ekologi yang tinggi. Mereka bahkan dapat berkembang biak di kawasan ini tanpa menimbulkan banyak gangguan.
Habitat kerang hijau biasanya kaya akan plankton dan bahan organik terapung (floating feeder). Ini merupakan salah satu jenis makanan kerang yang diketahui memiliki sifat penyaringan atau filtrasi.
Di alam liar, spesies P. viridis hidup di kedalaman 1 hingga 7 meter di bawah permukaan laut. Di daerah tropis, mereka berkembang biak sepanjang tahun, tetapi puncaknya terjadi pada bulan Maret hingga Juli.
Karena merupakan kerang yang sangat tahan lama, maka sering dipilih sebagai tanaman budidaya. Jika bambu dimasukkan ke dalam air yang mengandung benih kerang, bambu dapat berakar dan berkembang tanpa diberi makan.